Gambaran Rumah Rasulullah Yang Sangat Sederhana

Sama seperti manusia lainnya, dimana rumah dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat dari aktifitas harian. Begitu juga dengan Rasulullah SAW, beliau juga memiliki rumah yang digunakan untuk beristirahat. Selain untuk beristirahat, Rasulullah juga menggunakan rumahnya untuk bercengkrama dan melakukan banyak aktifitas bersama keluarganya. Apakah anda tahu bagaimana gambaran rumah Rasulullah yang sangat sederhana di masa lalu?

Rumah Rasulullah SAW itu berbentuk bangunan persegi panjang di tengah hamparan gurun pasir nan gersang, dengan bangunan yang terbuat dari tanah liat serta beratapkan pelepah kurma membuat rumah ini sudah nyaman untuk ditinggali. Perlu anda ketahui, bahwa rumah Nabi Muhammad SAW ini hanya berukuran 8 x 4 meter saja. Mungkin anda akan berfikiran bahwa rumah dengan ukuran sekian sangatlah kecil, namun dari sini Nabi Muhammad SAW mengajarkan rasa bersyukur kepada umatnya.

Bila dibandingkan dengan rumah-rumah modern saat ini, rumah Nabi Muhammad SAW tergolong sangat kecil. Rumah dengan ukuran 8 x 4 ini masih dibagi menjadi dua ruangan, yakni 5 x 4 untuk ruangan serbaguna dan 3 x 4 sebagai halaman. Dengan model rumah Rasulullah yang sangat sederhana ini, tentu sangat berbeda dengan jenis rumah modern saat ini yang memiliki banyak ruang.

www.pexels.com

Kehidupan Rasulullah

Kehidupan Rasulullah dijalaninya dengan sangat sederhana, jauh dari kesan seorang penguasa. Sebagai pemimpin dari umat Islam, dia tidak meninggali rumah yang mewah atau mungkin sebuah istana. Malah sebaliknya Rasulullah SAW tinggal di rumah yang bisa dikatakan seperti gubuk, sangat sederhana dan tidak terlalu sesak untuk semua penghuninya.

Seperti yang tertulis di Hadist Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, saat itu Aisyah ditanya. “Apa yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW di dalam rumahnya?” beliau menjawab, “Beliau adalah seorang manusia biasa, dia mencuci pakaiannya, memerah susu kambing, serta mengurus dirinya sendiri”.

Dari hadist diatas, kita bisa menjadikan contoh bahwa sosok Nabi Muhammad SAW merupakan insan yang rendah hati, tidak sombong dan juga tidak angkuh. Beliu ikut berperan dalam mengurus rumah seperti orang-orang lainnya, padahal beliau adalah seorang Rasul yang memiliki cahaya agama. Meskipun demikian, beliau tetap berlaku adil dan tidak membanding-bandingnkan tahtanya kepada umatnya.

“Aku (An-Nu’man bin Basyir) telah melihat nabi kalian, beliau tak mendapatkan kurma yang berkualitas buruk sekalipun untuk mengisi perutnya.” (HR. Muslim).

Hal ini juga dikuatkan dengan sabda Aisyah sebagai istri Rasulullah SAW, “Kami keluarga Muhammad SAW, pernah mengalami satu bulan tanpa menyalakan api, hanya kurma dan air sebagai makanan kami,” (HR. Bukhari).

Dengan keadaan seperti ini, beliau tetap tidak meninggalkan ibadah dan selalu tatt kepada Allah SWT. Ketika Nabi Muhammad SAW mendengar panggilan adzan, beliau langsung meninggalkan aktifitasnya dan langsung memenuhi panggilan tersebut. Bagi Nabi Muhammad SAW, kesibukan dunia ada dibelakang panggilan beribadah.

Al-Aswad bin Yazid menanyakan kepada Aisyah RA, “Apakah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Beliau membantu pekerjaan keluarga, apabila mendengar adzan beliau langsung keluar” (HR. Bukhara).

www.pexels.com

Desain Rumah Rasulullah Yang Sangat Sederhana

Baru-baru ini salah satu lembaga di Arab Saudi membuat ulang rumah dari Nabi Muhammad SAW di Madinah, dimana rumah ini dibuat sepersis aslinya dengan mengambil sumber dari sejumlah hadist dan kitab-kitab yang membahas rumah Nabi Muhammad SAW.

Beberapa sumber menjelaskan mengenai rumah Rasulullah SAW yang sangat sederhana ini bahwa tidak ada pintu di rumah Rasulullah, hanya sebatas tirai atau kain yang dipakai untuk menggantikan pintu. Seluruh dinding rumah Nabi Muhammad SAW terbuat dari tanah liat dengan batu didalamnya, dengan atap berupa pelepah daun kurma. Di atas dinding rumahnya terdapat busur panah, anak panah, dan juga pedang yang tergantung. Tak banyak perabotan lain yang menghiasi rumahnya, hanya meja, alas tidur, seperangkat alat dapur, dan juga alat makan saja yang ada.

Arti Dari Rumah Minimalis Nabi Muhammad Saw

Kehidupan Rasulullah sangat sederhana dengan tempat tinggal yang sederhana pula, Nabi Muhammad SAW menyadari bahwa kehidupannya hanyalah perjalanan sebentar. Rumah hanyalah sebagai tempat untuk beristirahat, berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya malam. Beliau yakin bahwa tujuan hidupnya adalah akhirat, sehingga beliau tidak ingin kehidupan dunianya mewah namun di akhirat sengsara. Rasulullah SAW tidak pernah menghias, meninggikan atau memperluas rumahnya. Namun perlu dicatat bahwa rumah beliau merupakan rumah terbaik untuk seorang musafir, sebagai pelindung panas, hujan, dingin, dan binatang yang hendak masuk. Atap rumah Nabi Muhammad SAW dibuat sedemikian rupa agar tidak membuat penghuninya khawatir akan ambruk atau jatuh, dan di rumah ini tidak ada serangga yang bersarang ataupun tiupan angin kencang.

Rasulullah SAW memiliki rumah yang tidak terlalu rendah, tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu sempit untuk semua penghuninya. Sehingga penghuni tidak merasakan sesak, namun juga tidak memiliki tempat yang kosong sehingga membuat mubadzir. Serangga tidak membuat sarang disana karena, rumah Nabi tidak terlalu banyak ruang untuk bisa serangga bertempat.

www.pexels.com

Perlu anda ketahui, bahwa rumah Nabi Muhammad SAW tidak diberi wewangian layaknya rumah Modern saat ini. Hal tersebut karena akan mengganggu penghuninya, namun Nabi Muhammad SAW menggantinya dengan mengenakan wangi-wangian tersebut ke tubuhnya. Dengan desain rumah seperti ini, tidak ada ruangan yang sia-sia dan tidak digunakan. Sehingga rumah Nabi Muhammad SAW ini memiliki manfaat yang besar, serta sesuai dengan tubuh dan memberi kesehatan pada penghuninya.

Saksi Yang Mengetahui Dengan Jelas Bentuk Dari Rumah Nabi Muhammad Saw

Daud bin Qais mengatakan bahwa dirinya melihat langsung kamar Rasulullah SAW, dimana atapnya hanya terbuat dari pelepah pohon kurma yang dibuat seperti serabut. Dirinya memperkirakan bahwa lebar rumahnya sebesar 6 hingga 7 hasta, dirinya mengukur luasnya dari dalam sebesar 10 hasta. Daud bin Qais memperkirakan tinggi rumahnya setinggi 7 hingga 8 hasta, dirinya mengukurnya dengan berdiri dipintu kamar Aisyah dengan kamar menghadap ke Maghrib (Marocco).

Bila dijelaskan, 1 hasta memiliki ukuran 0.45 meter. Bila anda kurang yakin dengan penjelasan ini, anda bisa datang langsung ke makam Nabi Muhammad SAW yang berada di Madinah. Cobalah untuk mengukur makam Nabi Muhammad SAW, letaknya tepat di ujung Masjid Nabawi. Makam itulah yang dulunya rumah dari Nabi Muhammad SAW, dimana anda akan melihatnya secara langsung betapa mulianya Nabi dengan bentuk rumah yang dimiliki Nabi Muhammad SAW itu.

www.pexels.com

Untuk seorang Rasul tentu untuk meminta kekayaan dunia sangatlah mudah, dan Allah tidak akan menginkarinya. Namun dengan memperlihatkan kesederhanaan dan kewibawaan, Nabi Muhammad SAW memberikan contoh bahwa dengan meskipun memiliki tingkatan yang tinggi tidak harus memperlihatkan dengan harta dan kepemilikan rumah yang megah.

Demikian artikel mengenai gambaran rumah sederhana Rasulullah, semoga bisa menjadi contoh dan pelajaran untuk kehidupan anda.