Kelebihan dan Kekurangan Menikah Muda yang Wajib Dipahami

Indonesia adalah salah satu negara yang diketahui mempunyai jumlah masyarakat terbanyak ke-4 di dunia, serta berpengaruh terhadap angka kelahiran yang semakin bertambah karena maraknya pasangan yang memutuskan untuk menikah di usia muda. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki kecenderungan untuk menjalaninya dengan penuh suka cita dan begitu pula sebaliknya, sedangkan pernikahan dini alias menikah di usia cukup produktif tentu saja memberikan dampak tersendiri bagi siapa saja yang telah berstatus sebagai suami istri.

Tidak sedikit diantara segelintir orang akan selalu mencibir kepada para pelaku yang menikah di usia muda dengan sudut pandang tertentu, sedangkan di sisi lain juga memberikan dukungan karena bertujuan untuk menghindari zina yang dilarang dalam agama Islam. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang ingin segera menikah muda akan selalu mencari busana pengantinnya di http://bajupengantinmuslim.net supaya bisa memastikan bahwa keputusan untuk menikah muda adalah pilihan tepat dan mampu dijalani dengan pasangan dalam menyikapi kelebihan dan kekurangannya.

www.pexels.com

Keutamaan Menikah Muda yang Harus Diperhitungkan

Berikut ini adalah keutamaan yang akan anda dapatkan apabila telah membuat keputusan untuk menikah di usia mudah dengan pasangan dan berdampak jangka panjang dalam kehidupan keluarga nanti, yaitu :

  1. Meraih Kesuksesan Lebih Cepat

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang sudah mantap untuk menggelar resepsi pernikahan di usia cukup muda karena berpengaruh terhadap masa depan yang akan mereka raih. Pasalnya, tidak sedikit diantaranya telah membuktikan bahwa menikah lebih cepat sama sekali tidak menghambat keberhasilan karirnya untuk mengubah garis kehidupan menjadi lebih baik, sedangkan hal ini justru membuat kesuksesan yang didambakan selama ini semakin mudah didapatkan dengan tekad untuk menikah karena Allah SWT.

  1. Tidak Perlu Membuang Uang Banyak

Pernikahan yang dilakukan dua sejoli di usia muda tentu saja didasari rasa cinta dan sayang yang begitu kuat. Oleh sebab itu, menikah muda sama sekali tidak menuntut calon pengantin untuk membuang uang lebih banyak hanya sekedar menggelar resepsi pernikahan megah dan mewah seperti masyarakat umum, sedangkan mereka justru lebih mengutamakan kesederhanaan agar dapat merencanakan sistem keuangan yang matang sehingga mampu memperoleh segalanya yang telah diinginkan bersama pasangan.

  1. Tumbuh Dewasa Secara Bersama

Pada umumnya, menikah di usia muda biasanya akan menjadi cibiran banyak orang karena pasangan suami istri tersebut bisa dikatakan belum memiliki kehidupan mapan dan pekerjaan tetap. Namun, anda perlu menyikapinya dengan bijak dan dewasa dengan pasangan sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi dan berjuang dalam menyikapi kerasnya hidup yang sesungguhnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa rencana Tuhan akan lebih baik di masa depan apabila anda konsisten dan berjuang untuk mengubah taraf hidup menjadi bahagia bersama pasangan.

  1. Menjauhi Dosa Pacaran

Masyarakat mungkin mampu menilai bahwa pacaran adalah gaya hidup era milenial yang tidak bisa dipisahkan saat ini. Kebanyakan dari mereka biasanya memiliki pola hubungan terlalu berlebihan sehingga berisiko serius dan tidak diinginkan kedua belah pihak dan dosa bagi dirinya masing-masing, sedangkan hal ini tidak berlaku bagi mereka yang memutuskan untuk menikah muda karena kedua sejoli telah terikat hubungan sah sebagai suami istri dan menghindari dosa dan zina karena pacaran yang bukan mahramnya sama sekali.

  1. Peluang Miliki Banyak Keturunan

Seperti diketahui bahwa menikah di usia muda adalah sebuah peristiwa yang lumrah sampai sekarang karena satu sama lain sudah memiliki hasrat yang tak terbendung lagi. Sementara itu, apabila melihat dari sudut pandang medis bahwa pernikahan tersebut nyatanya memberikan keuntungan bagi mereka sebagai pasangan suami istri untuk memiliki banyak keturunan. Mengapa? Sebab, organ reproduksi keduanya masih sehat dan stabil dalam melahirkan generasi penerus yang baik dan cerdas sesuai agama masing-masing.

  1. Kehidupan Lebih Romantis

Siapa sangka bahwa menikah muda ternyata membuat hubungan anda dan pasangan menjadi lebih romantis dibandingkan mereka yang hanya sebatas pacaran. Pasalnya, satu sama lain tidak perlu enggan untuk melakukan hubungan intim karena telah terikat sebagai suami istri sehingga bebas menjalankan hal apapun bersama pasangan tercinta. Hal ini juga berpengaruh terhadap keselarasan dalam mahligai rumah tangga menjadi sangat hangat dan bahagia sehingga meminimalisir risiko perceraian yang tidak diinginkan.

  1. Hubungan Lebih Semangat

Keutamaan berikutnya yang akan didapatkan pasangan suami istri dimana keduanya menikah di usia muda adalah mempunyai hubungan lebih semangat dari beberapa aspek. Anda mampu bekerja lebih giat, meraih mimpi serta memadu kasih lebih enerjik dan bergairah sehingga tidak mustahil bahwa kehidupan rumah tangga yang tengah berjalan akan semakin baik dan berkembang terus menerus, sedangkan anda dan pasangan juga akan terbiasa dalam menyikapi masalah dalam rumah tangga sehingga bisa dihadapi dengan bijak.

  1. Bahagia dan Bersahaja

Menikah muda adalah salah satu pilihan hidup yang ditentukan setiap orang apabila siap menerima semua konsekuensinya. Meski begitu, pernikahan tersebut terbukti memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sehingga lebih bahagia dan bersahaja. Anda bisa dipastikan tidak perlu khawatir apabila setelah menikah akan mengalami gangguan apapun karena segala sesuatu harus didasari niat yang kuat untuk menjalani ibadah sesuai perintah Allah SWT mengingat pernikahan adalah kewajiban bagi setiap umat Islam dan tidak boleh diabaikan.

www.pexels.com

Kelemahan Menikah Muda yang Patut Diketahui

Tidak menutup kemungkinan bahwa menikah di usia dini ternyata memberikan kelemahan tersendiri bagi siapa saja yang menjalaninya dan berisiko serius bagi kehidupan rumah tangganya seperti berikut, yakni :

  1. Risiko Perceraian

Secara harfiah, pernikahan dini adalah salah satu fenomena yang masih sering terjadi di Indonesia karena satu sama lain telah memiliki benih cinta yang perlu diakhiri dengan hubungan lebih serius. Tak hanya itu, siapa sangka bahwa kehidupan rumah tangga yang diharapkan bahagia nyatanya harus berakhir di gerbang perceraian karena masing-masing belum siap menanggung beban dan tanggung jawab sebagai suami istri dengan berbagai macam tuntutan sehingga menimbulkan kesedihan untuk kembali melangsungkan pernikahan.

  1. Tidak Melanjutkan Pendidikan

Anda mungkin sering melihat beberapa orang sebagai pasangan yang menikah muda akan selalu mengalami masalah internal karena tidak bisa melanjutkan pendidikan layaknya sebelum menikah. Hal ini dikarenakan sang suami maupun istri tentu saja telah memiliki tugas sekaligus kewajiban lebih penting bagi kehidupan rumah tangga dibandingkan mengenyam pendidikan demi memperoleh gelar yang diinginkan selama ini, sedangkan hal tersebut membuat anda harus gigit jari karena harapan untuk mewujudkan cita-cita harus berakhir di tengah jalan.

  1. Tidak Mengenal Kebebasan

Pernikahan dini adalah momentum yang selalu dimanfaatkan bagi sebagian orang untuk menghindari sekaligus menyembunyikan ‘kesalahan’ yang telah diperbuat antar dua sejoli sebelum menikah. Akan tetapi, jangan heran bahwa setelah berstatus sebagai suami istri biasanya satu sama lain sangat sulit untuk mengenal kebebasan layaknya remaja pada umumnya, sedangkan anda sendiri akan sedikit enggan berinteraksi dengan lawan jenis mengingat kini telah mempunyai pasangan yang harus dijaga perasaannya sehingga kehidupan lebih terkekang.

  1. Belum Siap Bertanggung Jawab

Menikah muda adalah salah satu perkara yang tidak boleh dipandang sebelah mata apabila satu sama lain belum memiliki hasrat sekaligus persiapan mental maupun finansial untuk membangun mahligai rumah tangga. Sebab, banyak orang cenderung belum siap bertanggung jawab karena kewajiban yang harus dipenuhi tidak sesuai dengan usia mereka saat ini, sedangkan hal ini juga akan mengancam kehidupan rumah tangga sangat rentan mengalami krisis finansial dan perceraian karena belum terlalu mapan dan dewasa sebagai suami istri.

www.pexels.com
  1. Keterbatasan Mengasuh Anak

Anak adalah hasil dari pernikahan yang menjadi titipan Allah SWT untuk dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang bagi kedua orang tuanya. Bagi mereka yang menikah di usia muda tentu saja kehadiran seorang bayi maupun anak-anak akan mengejutkan karena satu sama lain belum memiliki pengalaman dalam membesarkan seorang anak sehingga sang buah hati harus tumbuh kembang dengan keterbatasan, serta keberadaannya juga seolah tidak diinginkan kedua orang tuanya yang tidak memahami tentang cara membesarkan buah hati mereka.

  1. Ekonomi Masih Terbatas

Kekurangan menikah muda lainnya yang harus diperhatikan adalah memiliki perekonomian yang masih terbatas karena sang suami belum berusia cukup matang untuk mencari pekerjaan tetap demi menafkahi istri dan anak-anaknya. Bahkan, hal ini semakin parah karena pihak suami mempunyai riwayat pendidikan cukup rendah dan jauh dari ketentuan beberapa perusahaan dengan kriteria calon karyawan yang diinginkan sehingga kebutuhan rumah tangga tidak akan terpenuhi dan berisiko stress bagi pasangan suami istri.

  1. Mental Tidak Stabil

Perlu diketahui bahwa pernikahan dini adalah hal yang tidak bisa dinilai main-main karena satu sama lain diantara pasangan suami istri masih berusia cukup muda dan belum mempunyai mental lebih kuat sebagai calon orang tua. Bagaimana tidak, banyak dari mereka yang bernasib serupa cenderung depresi karena kehadiran buah hati yang harus dibesarkan dengan kedua orang tua yang masih terbilang belia, serta masalah rumah tangga lainnya yang bisa dipastikan membuat batin semakin tersiksa karena mengambil keputusan yang salah sebelumnya.

  1. Pola Pikir Belum Dewasa

Menikah muda menjadi momok yang masih saja terjadi di lingkungan masyarakat saat ini karena disebabkan pergaulan terlalu melampaui batas. Kerugian yang akan dialami pasangan suami istri yang membuat keputusan untuk menikah lebih cepat dengan usianya masih belia adalah belum memiliki pola pikir dan prinsip lebih dewasa sehingga masih ingin bermain bersama rekan sebaya sehingga kehidupan rumah tangga yang telah dimulai akan bertahan seumur jagung saja dan merugikan diri masing-masing di masa depan.

Pernikahan adalah momentum khusus yang harus dipertimbangkan dengan matang bagi mereka apabila sudah mempersiapkan segalanya supaya bisa membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia dan tenteram sesuai informasi pada http://bajupengantinmuslim.net/. Akan tetapi, anda juga perlu mempertimbangkan usia saat ini bersama pasangan karena sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup rumah tangga yang akan dijalani sampai masa mendatang. Menikah di usia muda tentu saja memberikan keutamaan tersendiri untuk mereka yang menjalaninya, tetapi juga bisa berisiko serius apabila tidak diimbangi keseriusan seperti beberapa kerugian di atas.