Di tengah populernya wisata kekinian di berbagai kota di Indonesia, ternyata masih banyak wisatawan yang tertarik dengan wisata sejarah. Jika Anda gemar berkunjung ke lokasi wisata sejarah, Istana Maimun adalah salah satu pilihan yang tepat. Dengan mengunjungi tempat ini, Anda bisa menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus mengapresiasi desain arsitektur bangunan Istana Maimun yang sangat megah ini.
Bangunan Istana Maimun
Luarkota.com pernah mereview bangunan indah istana Maimun secara mendetail. Istana ini terletak di Medan, Sumatera Utara, tepatnya di Desa Kelurahan Aur. Luas area objek wisata ini hampir 3000 m2 dan bangunannya terbagi menjadi 30 ruangan. Bangunan istana ini memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan saya kanan. Istana berlantai 2 ini menghadap ke utara di mana terdapat Masjid Raya Medan. Oleh sebab itu, wisatawan yang berkunjung ke Istana Maimun biasanya langsung mampir ke masjid. Istana tua ini memikat hati wisatawan karena interiornya yang menawan. Berbagai macam desain interior dari negara-negara berbeda digabungkan menjadi satu membentuk suatu mahakarya bangungan yang indah. Terlihat sentuhan Islam, Melayu, India, Italia, dan Spanyol.

Nuansa Melayu sangat terasa di sini, ditunjukkan dengan warna kuning yang mendominasi. Di luar halaman istana yang menjadi salah satu ikon Kota Medan ini banyak terdapat pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Saat masuk ke dalam istana, Anda akan melihat berbagai macam perabot seperti kursi, meja, lemari, lampu hias, dan benda lainnya yang bernuansa Eropa. Sementara itu, sentuhan islami terlihat dari lengkungan di bagaian atap istana yang terlihat seperti kubah masjid. Untuk memasuki ruang utama istana, Anda harus menapaki beberapa anak tangga. Di waktu tertentu, terdengar irama khas musik melayu yang dimainkan oleh pemusik lokal. Selain itu di dinding-dinding, banyak terpajang foto-foto anggota kerajaan. Beberapa jenis senjata zaman dahulu juga dipajang di dinding. Istana berusia 125 tahun ini memang sangat unik. Di bagian luar istana terdapat lapangan dengan rumput hijau. Di sini sering terlihat anak-anak kecil bermain bola.
Sejarah Berdirinya Istana Maimun
Istana Maimun merupakan istana kesultanan Deli di Provinsi Sumatera Utara. Pendiri dari istana ini adalah Sultan Mahmud Al Rasyid dan Sultan Deli. Mereka menyewa arsitek asal Italia untuk mendesain bangunannya. Istana ini selesai dibangun dalam kurun waktu 3 tahun saja yaitu dari tahun 1888 hingga 1891. Pembangunan istana ini juga dibantu oleh negara-negara lain.
Ada kisah menarik dibalik pembangunan istana ini. Alkisah, hiduplah seorang putri bernama Putri Hijau di kerajaan Timur Raya. Ia dinamakan Putri Hijau karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Sang putri mempunyai dua saudara bernama Mambang Khayali dan Mambang Yasid. Keduanya laki-laki. Pada saat Raja Aceh datang meminang sang putri, kedua saudaranya menolak. Hal ini membuat Raja Aceh marah sehingga melakukan serangan ke Kerajaan Timur. Ia berhasil membunuh Mambang Yasid. Namun, tiba-tiba saudara Putri Hijau yang lain, yaitu Mambang Khayali berubah menjadi meriam dan menembaki seluruh pasukan Aceh terus menerus.

Akibatnya meriam tersebut terbelah menjadi dua. Bagian depannya terlempar ke daerah Surbakti sedangkan bagian belakangnya ditemukan di Labuhan Deli. Bagian belakang meriam inilah yang sekarang bisa dilihat di halaman depan Istana Maimun. Percaya atau tidak, begitulah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat tentang latar belakang berdirinya Istana Maimun.
Lokasi Istana Maimun
Istana Maimun berlokasi di Jalan Bridgend Katamso Kota Medan. Tempat wisata sejarah ini dapat dijangkau dengan mudah karena letaknya tidak jauh dengan pusat kota. Istana ini juga sangat dekat dengan Masjid Raya Medan yang juga merupakan spot wisata religi terkenal di Medan. Dari Pelabuhan Belawan, istana ini dapat ditempuh dalam waktu 40 menit. Sementara itu dari Bandara Internasional Kualanamu, jarak tempuhnya adalah sekitar 1 jam.

Istana Maimun sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika Anda naik kendaraan pribadi, tentunya tidak ada masalah karena Anda bisa mengandalkan Google Maps yang dapat memberikan informasi akurat. Jika Anda memilih menggunakan transportasi umum, pilihannya adalah naik bus atau angkot. Dari Bandara Kualanamu, naik kreta api menuju Stasiun Medan. Di depan stasiun banyak terdapat angkot. Cari angkot jurusan Amplas. Angkot ini akan mengantarkan Anda tepat di depan Istana Maimun. Jika Anda berada di Pelabuhan Belawan, Anda bisa naik bus jurusan Amplas. Dari terminal Amplas, cari angkot berkode 64 yang menuju arah Pinang Baris. Angkot ini akan melewati Istana Maimun.
Istana Maimun buka setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Harga tiketnya sangat murah. Dengan membayar tiket masuk sebesar 5ribu rupiah saja, Anda sudah bisa berkeliling istana dengan puas. Di objek wisata ini juga ada tempat penyewanan baju bangsawan Melayu tempo dulu. Wisatawan biasanya menyewa baju ini untuk berfoto. Harga sewanya mulai dari 15ribu hingga 30ribu rupiah. Jika Anda beruntung, Anda bisa menyaksikan pertunjukan tradisional musik melayu di dalam istana dengan gratis.
.